PDM Kabupaten Buleleng - Persyarikatan Muhammadiyah

 

Selain pandemi Covid-19 yang belum berakhir, masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah.

 

Sebab, memasuki musim penghujan seperti saat ini, tempat-tempat atau wadah yang berpotensi jadi genangan air bisa menjadi sarang nyamuk khususnya aedes aegypti yang menjadi perantara terjadinya Demam Berdarah Dengue (DBD). 

 

“Kami juga mengajak masyarakat untuk menerapkan 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) sehingga lingkungan tetap bersih khususnya di sepanjang selokan yang di musim penghujan saat ini banyak terdapat genangan air yang memicu perkembanganbiakan nyamuk,” ujar Sholeh Abidin, selaku ketua Pemuda Muhammadiyah Buleleng di sela-sela pengasapan (fogging) di Kelurahan Kampung Bugis, Singaraja, Sabtu, 8 Januari 2022. 

 

Fogging tersebut, menurut Sholeh Abidin, menjadi menjadi salah satu metode untuk mencegah berkembangnya sarang nyamuk yang bisa membawa wabah DBD.

 

“Kita melakukan fogging atas permintaan warga melalui kepala lingkungan tersebut. Jika misalnya warga minta hanya di luar rumah, maka kami hanya akan fogging di luar rumah seperti di halaman atau parit yang potensi menjadi sarang nyamuk,” katanya. 

 

Permintaan fogging itu diajukan warga setelah ada warga di Kelurahan Kampung Bugis yang terkena wabah DBD. Efektivitas Fogging sesuai penelitian adalah untuk memutus mata rantai penyebaran nyamuk hingga 100 meter. 

 

“Jadi wilayah terbang nyamuk DBD ini sejauh sekitar radius 100 meter dari saranganya,” kata Sholeh Abidin.

 

Bapak Sudarmo, selaku kepala lingkungan mengatakan di wilayah Kelurahan Kampung Bugis memang ada sudah ada yang terkena DBD. “Jadi sebagai bentuk antisipasi di awal, supaya warga kita aman dari penyakit Demam Berdarah,” tuturnya.

 

 

Kontributor: Imaduddin Syamil